Selasa, 19 Februari 2008

DAPUR UMUM : oleh-oleh dari Gunung Ceremai

10 Februari 2008 : Gelap masih menyelimuti pagi subuh , Ibu Wawan dan Martha sudah bangun, yang dicari adalah kompor untuk mulai memasak air dan memotong pisang , mencari terigu , pertanda pagi akan dijelang. Air sudah mulai mendidih, bunyi minyak panas bertemu dengan adonan pisang goreng membuat rekans yang lain mulai keluar dari tenda masing-masing . Satu persatu merapat mendekati dapur umum darurat , dengan sabar menunggu air mendidih dan pisang goreng matang untuk membuat sekedar kopi panas atau teh manis hangat. Cemilan pagi sudah siap disantap panas-panas untuk menghalau rasa lapar dan dingin malam tadi.
Di dapur umum, semua berkumpul.


Di dapur umum, semua berkumpul.

9 Februari 2008 : “Tinggal mobil pak Gerry , gak usah nyusul , kami segera turun” kata Andri melalui komunikasi radio. Tetapi tidak menghentikan kegiatan Ledi, Silvy, Dessy, Lina dibawah komando Ibu Yati Kamil menyiapkan menu tumis buncis , goreng ikan mas, ikan asin untuk santapan makan malam . Ledy dan Dessy didepan kompor , Lina sibuk dengan air, sabun cuci dan barisan piring kotor, Silvy dibantu Mar diasyikkan dengan pisau dan bahan mentah yang harus disiapkan untuk dimasak, Ibu Kamil memang ahlinya mengkoordinir para ibu’s di dapur umum sore itu. Sesudah kembali dari light offroad, semua rekans berkumpul di dapur umum untuk menyantap menu makan malam yang masih hangat.
Di dapur umum, semua berkumpul.

Semua kumpul
di dapur umum
apa saja ada
ada nasi , lauk pauk, kopi , teh
pisang goreng, jagung rebus, peuyeum goreng, kacang rebus
di
DAPUR UMUM

Tidak ada komentar: