Minggu, 13 Januari 2008

Bagaimana TAG Mempersiapkan Perjalanan Menempuh Kawasan Bukit Barisan di Selatan Sumatra

Mengemudi kendaraaan saat menjelajah kawasan Sumatera tentu amat berbeda dari dengan Pulau Jawa. Persiapan matang amat diperlukan sebelum memulai perjalanan terutama bagi mereka yang baru pertama kali menyeberang Pulau Sumatera dan membawa serta keluarga termasuk balita.

Sebulan sebelum menjelajah Danau Ranau, TAG telah mengumpulkan semua informasi yang berkaitan dengan perjalanan tersebut antara lain kondisi penyeberangan Selat Sunda (pada bulan Desember, biasanya gelombang lebih tinggi dan curah hujan cukup tinggi), kondisi jalan, stasiun pengisian bahan bakar maupun keamanan jalan. Terang terang sebagian rute perjalanan, terutama setelah Bukit Kemuning tidak banyak diketahui oleh TAG terranoers. Informasi banyak diperoleh melalui internet, misalnya tentang kondisi jalan di situs Departemen PU, peta perjalanan dari PUSRI dan blog mereka2 yang pernah melakukan perjalanan ke Daua Ranau. Semakin banyak informasi yang diperoleh akan semakin melengkapi persiapan perjalanan.
Dengan pertimbangan keamanan dan cuaca, juga karena membawa serta anggota keluarga, sejak awal telah disepakati bahwa kami hanya melakukan perjalanan di siang hari.

Robonganterdiri dari 9 terry dan masing-masing dilengkapi dengan radio komunikasi sehingga memudahkan para peserta untuk berkomunikasi utamanya bagi terry yang bertugas sebagai pemandu. Alat komunikasi ini juga bmembantu agar para pengemudi tidak mengantuk.

Dalam perjalanan tersebut kami hampir kehabisan bahan bakar, karena tidak semua terry dilengkapi dengan tangki cadangan. Tidak banyak SPBU ditemui setelah Bukit Kemuning dan kalaupun ada biasanya pagi hari sudah habis diborong oleh penjual bensin eceran. Tangki cadangan amat diperlukan dan pastikan tidak terbuat dari plastik karena panas udara dan goncangan selama perjalanan akan membahayakan bahan bakar tersebut.

Logistik termasuk bekal makanan selama perjalanan tidak menjadi masalah, karena telah dipersiapkan oleh para ibu dengan amat baik. Perlu diingat bahwa berbeda dengan Pulau Jawa dimana banyak tersedia warung makanan/restoran, saat melakukan perjalanan di Sumatera yang menembus hutan yang masih alami dan bahkan jarang melalui perkampungan, tentu tidak mudah mencari tempat makan.Aqua galon dan kompor gas serta alat masak (teko, wajan, panci) sebaiknya disiapkan karena akan amat berguna.

TAG terranoers sering melakukan perjalanan bersama dan untuk meningkat kebersamaan kami biasanya membuka tenda untuk tidur, sehingga perlengkapan tidur (tenda, sleeping bag, velbet dll) selalu tersedia di masing-masing terry dan ada yang membawa jenset.

Medan yang kami tempuh terutama setelah turun dari Liwa, melalui hutan lebat cagar alam Bukit Barisan dimana kami kadangkala menemukan pohon besar bertumbangan di jalan juga tanah longsor dari sisi tebing yang curam di kanan kiri jalan. Amat beruntung karena hal tersebut tidak terjadi pada saat kendaraan kami meliwati area tersebut.

Peta perjalanan menyebutkan bahwa Liwa, Krui dan beberapa tempat yang dilalui adalah langganan gempa dan dan longsor dan juga karena musim hujan jalanan licin. Untuk mengatasinya, kami telah menyiapkan beberapa perlengkapan seperti winch, cangkul, sekop, lampu tembak dan golok. Untuk perjalanan nantinya, kami teringat bahwa membawa chainsaw dan tali besar akan amat bermanfaat.
Hutan yang kami lalui sungguh menakjubkan dan amat luar biasa indah dan asri dan di beberapa tempat terdapat tanda gambar lintasan harimau, gajah ,badak dan kijang. Kesemua ini akan ditemukan saat melintasi Bengkunat sampai Sanggi. Jalanan sepi, kelokan2 yang tajam, jalan mendaki dan menurun menembus Bukit Barisan bagian Selatan Sumatra. Konsentrasi penuh amat dituntut sepanjang perjalanan ini.

Setelah mengisi bahan bakar di Liwa, rombongan baru dapat mengisi kembali di SPBU Wonosobo, yang baru seminggu beroperasi. Sisa perjalanan ke arah Kota Agung, Tanjung Karang dan Jakarta berjalan denganmulus.

Secara keseluruhan kami menempuh 1074 km perjalanan dengan rute Jakarta – Bandar Lampung – Kotabumi – Bukit Kemuning-Liwa-Krui –Biha-Bengkunat-Sanggi-Kota Agung – Bandar Lampung – Jakarta. Pengalaman yang tidak dapat dilupakan terutama bagi mereka yang baru pertama menjelajah Sumatra melalui darat. Terbayar sudah rasa letih kami dengan keindahan alam selama perjalanan juga pengalaman baru.

Perjalanan ini merupakan persiapan petualangan kami selanjutnya ke Pagar Alam yang menawarkan pengalaman yang berbeda.

Tidak ada komentar: